Lahirnya para pebisnis muda yang berhasil mengembangkan bisnis startup hingga mendapatkan gelar startup unicorn dan decacorn patut diacungkan jempol dan bisa dijadikan contoh cerita inspiratif di kehidupan nyata.
Kisah perjuangan mereka tentunya tak kalah dengan pengusaha senior sukses seperti Bob Sadino, Chairul Tanjung, dan Sudono Salim.
Ada banyak pengusaha muda yang berhasil menjalankan bisnisnya hingga skala Internasional. Bisnis yang digeluti para pebisnis muda ini hampir seluruhnya memanfaatkan teknologi dan sistem yang sudah terdigitalisasi.
Kamu juga bisa memulai bisnis dengan mengembangkan aplikasi atau software tertentu yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini.
Misalnya saja software pengelola keuangan Spenmo yang menjadi solusi para pebisnis skala UMKM maupun skala Internasional untuk melakukan transaksi, mengelola keuangan sekaligus melakukan analisa dalam satu dashboard.
Supaya lebih termotivasi, yuk simak cerita inspiratif perjuangan para pebisnis ini.
Contoh Cerita Inspiratif Pebisnis Muda di Indonesia
Berikut ini kisah inspiratif para pebisnis muda asal Indonesia yang berhasil mengembangkan bisnisnya hingga ke kancah internasional.
1. Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim, merupakan contoh cerita inspiratif pebisnis muda pertama yang berhasil mencuri perhatian.
Berawal dari keresahannya saat melihat pengendara ojek yang kurang produktif dan hanya menunggu penumpang di ujung jalan saja, Nadiem mulai berpikir untuk mencari solusi agar para tukang ojek ini mendapatkan orderan dengan mudah.
Sejalan dengan pemikiran Nadiem, kehadiran aplikasi Gojek menjadi solusi dan bisa mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia karena bukan hanya pengendara ojek pengkolan saja melainkan mahasiswa sampai karyawan bisa mencari uang tambahan dengan menjadi driver di aplikasi tersebut.
Kini, Gojek telah hadir di beberapa negara di Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailand, dan Singapura. Bahkan, Gojek berhasil mendapatkan gelar sebagai perusahaan startup decacorn pertama di Indonesia.
2. Hamzah Izzulhaq
Hamzah Izzulhaq merupakan pebisnis muda kelahiran 1993 yang berhasil memiliki 3 lisensi waralaba bimbel dengan jumlah siswa yang dimiliki lebih dari 200 siswa per semester.
Di akhir 2011, Hamzah berhasil mengokohkan bisnisnya melalui lisensi bisnis berbadan hukum atas di bawah naungan CV Hamasa Indonesia, di mana Hamzah sendiri yang menjadi direktur utamanya.
Bila ditarik mundur, rupanya memang sejak kecil Hamzah sudah memulai bisnis kecil-kecilan seperti menjual kelereng sampai mencoba peruntungannya sebagai tukang loper koran, ojek payung, dan tukang parkir.
Awal mula Hamzah akhirnya memiliki bisnis waralaba bimbel tersebut bermula saat dirinya masih SMA dan ditawarkan untuk mengambil alih salah satu cabang bimbel dengan harga Rp175 juta.
Saat itu, modal yang dimiliki Hamzah hanya Rp5 juta dan ditambah Rp70 juta pinjaman uang dari ayahnya. Sisa Rp100 juta dicicil Hamzah yang dibayarkan dari keuntungan setiap semesternya.
3. Achmad Zaky
Kamu yang sedang berkuliah di jurusan Teknik Informatika, lulusan Fakultas Sistem Informasi, atau yang hanya sekadar tertarik dengan dunia komputer dan coding bisa menjadikan Achmad Zaky sebagai tolok ukur betapa suksesnya mahasiswa ITB ini.
Lulusan ITB pada program studi Teknik Informatika tahun 2004, Achmad Zaky mengajak beberapa temannya untuk mengembangkan satu website khusus untuk memudahkan pedagang menjual barang dagangannya lebih luas lagi.
Website tersebut bernama Bukalapak yang didirikan pada tahun 2011. Tujuh tahun kemudian, yakni di tahun 2018, salah satu e-commerce terbesar di Indonesia ini berhasil mendapatkan gelar perusahaan startup unicorn ke-4 asal Indonesia.
4. Willyam Tanuwijaya
Cerita inspiratif singkat beserta pesan moralnya yang bisa kamu ambil selanjutnya adalah kisah pendiri Tokopedia yakni Willyam Tanuwijaya. Willyam lulusan Universitas Bina Nusantara jurusan Teknik.
Karier Willyam dimulai dari mendirikan perusahaan software developer, game developer, dan perusahaan online kafegaul.
Bersama temannya yakni Leontinus Alpha Edison, Willyam mulai mengembangkan aplikasi Tokopedia di tahun 2009. Hingga kini Tokopedia menjadi salah satu aplikasi e-commerce terbaik yang dimiliki Indonesia.
5. Ferry Unardi
Contoh cerita inspiratif singkat selanjutnya dari pendiri Traveloka, Ferry Unardi. Traveloka merupakan platform khusus yang menyediakan jasa pembelian tiket pesawat. Berjalannya waktu, bisnis ini berkembang menjadi platform e-ticketing terbesar di Indonesia.
Fitur-fitur Traveloka semakin dilengkapi dengan pemesanan hotel, jasa transportasi, sampai tiket wahana hiburan, dan event.
6. Nicholas Kurniawan
Pebisnis muda yang satu ini mungkin belum terlalu familiar tetapi bisa dibilang pebisnis muda sukses karena di usianya yang masih muda dia berhasil mengembangkan bisnis eksportir ikan hiasnya.
Nicholas Kurniawan memulai bisnis eksportir ikan hias melalui situs Kaskus dengan menjual ikan hiasnya secara online di situs tersebut.
Layaknya pebisnis pemula, Nicholas beberapa kali merugi karena tertipu dengan calon pembeli. Kini, bisnis ikan hias tersebut sudah mencapai skala Internasional dengan omzet lebih dari Rp100 juta.
7. Dea Valencia
Selain di bidang teknologi dan informasi, ada contoh cerita inspiratif perjuangan pebisnis muda yang menggeluti bidang fashion yakni Dea Valencia.
Sejak berusia 19 tahun, Dea sudah mulai menekuni bisnis fashion batik kultur dengan omzet hingga ratusan juta per bulan.
8. James Prananto
Cerita inspiratif di kehidupan nyata yang terakhir datang dari pendiri Kopi Kenangan yakni James Prananto. James bersama dua partnernya yakni Edward Tirtanata dan Cynthia Chaerunnisa memulai bisnis Kopi Kenangan di tahun 2017.
Gerai pertamanya berada di Menara Standard Chartered, Jakarta Selatan. Siapa sangka gerai sederhana yang dia dirikan bersama dua temannya tersebut berkambang hingga lebih dari 600 gerai Kopi Kenangan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Itu dia contoh cerita inspiratif dari para pengusaha muda di Indonesia yang bisa kamu tiru dan dijadikan motivasi.
Kamu juga bisa menjadi bagian dari pebisnis muda sukses dan mulai bisnisnya sejak saat ini. Tak perlu memikirkan ‘bagaimana nanti kalau rugi’.
Tak masalah, karena untuk meraih kesuksesan memang dibutuhkan waktu yang cukup lama dan panjang. Tak ada bisnis yang untung terus. Namun, kamu bisa meminimalisir terjadinya rugi banyak dengan mengelola finansial bisnis yang tepat.
Beberapa aspek finansial bisnis di antaranya transaksi pembelian dan penjualan, transaksi kepada vendor dan partner bisnis, sistem penggajian karyawan, reimbursement sampai pengelolaan laporan keuangan.
Semua kebutuhan pengelolaan finansial itu tersedia di dalam satu dashboard bernama Spenmo yang bisa kamu akses melalui ponsel, tablet, komputer atau laptop.