Dalam dunia bisnis, terdapat berbagai macam indikator keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Salah satu indikator yang penting dan sering digunakan adalah operating margin. Operating margin adalah rasio keuangan yang menggambarkan efisiensi operasional suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dari kegiatan operasionalnya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi fungsi dan rumus operating margin yang benar serta mengungkapkan manfaatnya bagi para pelaku usaha.
Meskipun operating margin merupakan indikator yang penting dalam mengukur efisiensi operasional suatu bisnis, ada beberapa alasan mengapa suatu bisnis mungkin tidak menggunakan operating margin sebagai metode evaluasi keuangan mereka.
Pertama, terkadang bisnis yang beroperasi di sektor usaha tertentu mungkin memiliki karakteristik yang membuat operating margin kurang relevan. Misalnya, bisnis yang berfokus pada investasi jangka panjang atau bisnis yang sangat tergantung pada investasi modal besar mungkin lebih memperhatikan indikator keuangan lain seperti return on investment (ROI) atau return on assets (ROA).
Kedua, beberapa bisnis mungkin menggunakan metode evaluasi keuangan yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan mereka, tergantung pada industri atau model bisnis yang mereka jalankan. Misalnya, bisnis di sektor ritel mungkin lebih tertarik pada metrik penjualan per kaki persegi atau penjualan per pelanggan daripada operating margin.
Fungsi Operating Margin
Operating margin merupakan salah satu ukuran keuntungan operasional perusahaan. Fungsi utamanya adalah memberikan gambaran tentang efisiensi operasional perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Dengan mengetahui besarnya operating margin, pelaku usaha dapat mengidentifikasi sejauh mana perusahaan mereka mampu menghasilkan laba dari kegiatan operasional. Dalam pengambilan keputusan bisnis, informasi mengenai operating margin dapat menjadi pedoman dalam mengevaluasi kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan pesaing di industri yang sama.
Rumus Operating Margin
Rumus dasar untuk menghitung operating margin adalah sebagai berikut:
Operating Margin = (Laba Operasional / Pendapatan Operasional) x 100%
Laba operasional (Operating Income) merupakan selisih antara pendapatan operasional (Operating Revenue) dan biaya operasional (Operating Expenses). Pendapatan operasional mencakup semua pendapatan yang berasal dari kegiatan utama perusahaan, seperti penjualan produk atau jasa. Sedangkan biaya operasional meliputi semua pengeluaran yang terkait dengan operasional perusahaan, seperti biaya produksi, gaji karyawan, biaya overhead, dan lain sebagainya.
Manfaat Operating Margin bagi Pelaku Usaha
Pengukuran Kinerja Keuangan
Operating margin memberikan gambaran tentang efisiensi operasional perusahaan. Dengan mengevaluasi perubahan operating margin dari waktu ke waktu, pelaku usaha dapat melihat apakah efisiensi operasional mereka meningkat atau menurun. Jika operating margin terus meningkat, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensi operasionalnya, yang dapat berdampak positif pada pertumbuhan dan keuntungan perusahaan.
Perbandingan dengan Industri Sejenis
Melalui operating margin, pelaku usaha dapat membandingkan kinerja keuangan perusahaan mereka dengan perusahaan sejenis di industri yang sama. Dengan memahami operating margin rata-rata di industri tersebut, pelaku usaha dapat mengetahui sejauh mana perusahaan mereka bersaing dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Identifikasi Masalah dan Peluang
Operating margin dapat membantu pelaku usaha mengidentifikasi masalah dan peluang di dalam perusahaan. Jika operating margin menurun secara signifikan, ini dapat menjadi indikasi bahwa biaya operasional meningkat atau pendapatan operasional menurun. Dengan mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi operating margin, pelaku usaha dapat mengidentifikasi masalah potensial dan mengambil langkah-langkah perbaikan yang tepat untuk mengembalikan keuntungan operasional perusahaan.
Pendanaan untuk Pelaku Usaha
Salah satu cara untuk meningkatkan operating margin adalah melalui pendanaan yang efisien. Akseleran adalah salah satu platform pendanaan yang dapat membantu kampanye UKM dalam mendapatkan pinjaman. Dengan pinjaman dari Akseleran, pelaku usaha dapat mengoptimalkan kegiatan operasional mereka dan meningkatkan operating margin. Akseleran juga menawarkan imbal hasil yang menarik antara 9,5% hingga 10,5% per tahun, sehingga dapat menjadi pilihan yang menguntungkan bagi para pelaku usaha. Dengan fitur Auto Lending yang otomatis, Akseleran juga membantu menghemat waktu dalam proses pendanaan.
Kesimpulan
Operating margin adalah indikator penting dalam mengukur efisiensi operasional perusahaan dan menghasilkan laba dari kegiatan operasional. Dengan memahami fungsi dan rumus operating margin, pelaku usaha dapat memperoleh wawasan yang berharga tentang kinerja keuangan perusahaan mereka. Melalui perbandingan dengan industri sejenis dan identifikasi masalah serta peluang, pelaku usaha dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional dan meningkatkan keuntungan. Pendanaan melalui platform seperti Akseleran juga dapat menjadi pilihan yang menguntungkan untuk membantu pelaku usaha mencapai tujuan keuangan mereka.